Cara paling mudah untuk membedakan kucing jantan dan betina adalah dengan melihat area intim atau reproduksinya.
Namun, cara tersebut mungkin sulit dilakukan pada anabul (anak bulu) yang baru lahir karena alat kelaminnya belum berkembang dengan sempurna.
Untungnya, masih ada cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui jenis kelamin kucing. Simak selengkapnya dalam uraian berikut ini.
Cara membedakan jenis kelamin kucing jantan dan betina
Membedakan jenis kelamin kucing penting karena kucing jantan dan betina membutuhkan perawatan yang berbeda.
Agar Anda bisa memberikan perawatan terbaik untuk kucing peliharaan di rumah, cari tahu apa jenis kelamin mereka dengan menggunakan beberapa cara berikut.
1. Periksa alat kelaminnya
Perbedaan utama antara kucing jantan dan betina tentu saja ada pada bentuk dan lokasi alat kelaminnya.
Alat kelamin kucing betina terletak sangat dengan dengan anus, bahkan hampir terhubung. Bentuknya pun tidak bulat sempurna, melainkan sedikit lonjong atau memanjang.
Sementara itu, jarak penis dan anus cenderung lebih jauh, sekitar 1,75 cm dengan testis di antaranya. Bentuk penis pun akan terlihat lebih bulat dibandingkan vagina.
Namun, penis dan anus membutuhkan waktu lebih lama untuk terbentuk sempurna. Alat kelamin ini umumnya baru terlihat jelas setelah kucing jantan berusia setidaknya 6–10 minggu.
Sebelum terbentuk dengan sempurna, Anda akan melihat area alat kelamin anabul jantan memiliki bulu kucing yang lebih tebal dibandingkan area lainnya.
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/ciri-ciri-kucing-sakit/
2. Perhatikan bentuk dan ukuran tubuhnya
Kucing jantan biasanya berukuran sedikit lebih besar dibandingkan kucing betina pada usia yang sama. Perbedaan ini akan terlihat lebih jelas pada kucing yang belum disterilkan.
Dengan tubuh yang lebih besar dan berat, kucing jantan juga cenderung memiliki bentuk wajah lebih bulat dan pipi besar. Sementara itu, kucing betina biasanya memiliki wajah tirus dengan dahi kecil.
Meski belum diketahui secara pasti hubungannya, perbedaan ukuran ini dinilai berkaitan dengan kadar hormon testosteron pada kucing jantan.
Ukuran tubuh yang lebih besar mungkin membuat kucing jantan terlihat lebih menggemaskan. Namun, kondisi ini juga membuat mereka lebih berisiko mengalami obesitas dan penyakit kucing lainnya.
3. Amati perbedaan perilaku kucing jantan dan betina
Cara selanjutnya untuk mengetahui apakah kucing Anda jantan atau betina adalah dengan memperhatikan tingkah laku dan aktivitasnya.
Kucing jantan terbilang lebih aktif dan selalu ingin diperhatikan. Mereka dikenal lebih mudah dekat dengan manusia dan kucing lainnya.
Selain itu, Anda mungkin akan sering mendapati kucing jantan saling berkelahi saat mencari pasangan.
Di isi lain, kucing betina dikenal memiliki sifat yang lebih tenang. Jika Anda melihat kucing betina lebih aktif dan agresif, mungkin mereka sedang memasuki masa birahinya.
Meski begitu, kucing jantan maupun betina biasanya sama-sama akan menjadi lebih tenang setelah disterilkan.
[summary title=”Tahukah Anda?”]
Kucing tiga warna seperti calico atau belacu lebih banyak yang berjenis kelamin betina. Sementara itu, kucing berbulu oranye atau tabby lebih banyak yang berjenis kelamin jantan.
[/summary]
4. Lihat bagaimana kucing menandai wilayahnya
Beberapa jenis hewan dikenal dengan sifat teritorialnya, termasuk kucing. Sifat ini membuat kucing berusaha mempertahankan suatu wilayah dengan menandainya.
Tidak jarang, mereka akan bersikap agresif atau menyerang saat wilayahnya diganggu. Mereka bahkan bisa mendeteksi keberadaan kucing lain dari jarak yang jauh.
Meskipun semua kucing bersifat teritorial secara naluriah, sifat ini lebih mudah terlihat pada jenis kucing jantan.
Selain berkelahi dengan penyusup yang dinilai akan mencuri wilayahnya, kucing jantan juga kerap menyebarkan urine (spraying) di wilayah kekuasaannya.
Namun, kebiasaan spraying biasanya baru keluar saat kucing benar-benar merasa terancam atau stres.
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/kenapa-kucing-tidak-mau-minum/
5. Perhatikan usianya
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Feline Medicine and Surgery menunjukkan bahwa kucing betina cenderung memiliki angka harapan hidup lebih tinggi dibandingkan kucing jantan.
Dari 2.009 kucing betina yang diamati, rata-rata harapan hidupnya adalah 15 tahun. Sementara itu, rata-rata harapan hidup pada 2.599 kucing jantan adalah 13 tahun.
Selain itu, kucing hasil persilangan dan kucing yang sudah disteril juga cenderung memiliki angka harapan hidup lebih tinggi.
Meski demikian, jenis kelamin tidak bisa dijadikan satu-satunya cara melihat angka harapan hidup kucing jantan dan betina.
Ini lantaran ada faktor-faktor lain yang juga berpengaruh pada angka harapan hidup kucing, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
Itulah beberapa cara mudah untuk membedakan jenis kelamin kucing. Namun, jika Anda masih ragu, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter hewan.
The post Jangan Bingung, Ini Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina appeared first on Hello Sehat.