Pada usia anak-anak, susu bisa menjadi asupan nutrisi tambahan yang diberikan kepada si Kecil sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi hariannya. Namun, untuk anak yang alergi protein susu sapi formula soya, formula terhidrolisa ekstensif dan formula asam amino dapat dikonsumsi sebagai nutrisi tambahan. Meski begitu, penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dari dokter dan disesuaikan dengan kondisi anak.
Gejala umum saat anak alergi protein susu sapi
Anak-anak membutuhkan banyak asupan nutrisi dalam menjalani masa perkembangannya. Namun, tidak sedikit anak yang ternyata mengalami alergi protein susu sapi.
Anak yang mengalami alergi protein susu sapi dapat diartikan bahwa sistem kekebalan anak salah mengenali protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia, prevalensi alergi susu sapi di Indonesia mencapai angka 7,5%.
Anak yang mengalami alergi protein susu sapi akan memunculkan reaksi dan beberapa gejala yang umum terjadi, antara lain: Diagnosis & Tata Laksana Alergi Susu Sapi, IDAI, 2014
- Regurgitasi berulang, muntah, diare, konstipasi (dengan atau tanpa ruam perianal), darah pada tinja
- Anemia defisiensi besi
- Dermatitis atopik (DA), angiodema, urtikaria
- Pilek, batuk kronik, mengi
- Kolik peristen (> 3 jam perhari/minggu selama lebih dari 3 minggu)
Namun, bila ragu-ragu, anak dengan gejala-gejala diatas harus segera dikonsultasikan pada dokter.
Perbedaan intoleransi laktosa dan alergi protein susu sapi
Bagi sebagian orang, mungkin kerap kebingungan terhadap perbedaan intoleransi laktosa dan alergi protein susu sapi. Meski sekilas terlihat sama, keduanya memiliki perbedaan.
Perbedaan antara alergi protein susu sapi dan intoleransi laktosa terdapat pada bagaimana respon sistem kekebalan tubuh.
Ketika seorang anak memiliki alergi protein susu sapi, sistem kekebalan tubuh akan menciptakan antibodi IgE terhadap protein susu.
Hal ini kemudian menyebabkan pelepasan histamin dan bahan kimia lain hingga berujung pada gejala khas reaksi alergi, seperti gatal-gatal.
Sementara itu, anak dengan intoleransi laktosa tidak memiliki enzim yang cukup untuk memecah gula dalam susu dan produk susu.
Hal ini mengakibatkan anak mengalami gejala gastrointestinal (GI) seperti, mual, kram, gas, kembung dan diare.
Bisakah formula asam amino dikonsumsi oleh anak dengan alergi susu sapi?
Berdasarkan tatalaksana alergi protein susu sapi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, formula asam amino dapat direkomendasikan pada anak dengan alergi berat berdasarkan hasil pemeriksaan/tes alergi yang dilakukan oleh dokter.
Dikutip dari British Journal of Nutrition, anak usia lebih dari 1 tahun membutuhkan asupan asam amino sekitar 15-54 mg.
Kandungan asam amino dianggap cocok untuk anak-anak yang alergi dengan formula yang dihidrolisis secara ekstensif, karena formula dengan kandungan asam amino tidak mengandung protein utuh sehingga mudah ditoleransi oleh sebagian besar anak-anak.
Maka dari itu, susu formula asam amino direkomendasikan untuk anak dengan alergi protein susu sapi yang terus menunjukkan gejala alergi dan pertumbuhan tidak optimal saat menggunakan formula terhidrolisis ekstensif.
Formula berbasis asam amino dapat diberikan pada anak-anak alergi susu sapi yang berusia ≥ 1 tahun dan sudah mengkonsumsi formula asam amino sejak bayi.
Lalu, anak-anak alergi susu sapi dengan gangguan makan, gangguan pertumbuhan, anak alergi berbagai makanan yang terdiagnosis sejak ≥ 1 tahun, dan gejala lainnya. Untuk lebih lanjut, gejala tersebut juga harus dikonsultasikan pada dokter agar mendapatkan penanganan tepat.
Pemenuhan nutrisi anak yang alergi protein susu sapi dapat beralih ke susu formula asam amino berdasarkan rekomendasi dokter. Neocate Junior merupakan susu formula asam amino khusus untuk si Kecil yang alergi berusia diatas 1 tahun.
Neocate Junior memiliki profil gizi yang sesuai. Setiap 200 ml Neocate Junior membantu memenuhi 22% kebutuhan energi dan 42% kebutuhan protein harian anak usia 1-3 tahun.
Hal tersebut sesuai angka kecukupan gizi dari Departemen Kesehatan tahun 2019, bila dikonsumsi sesuai rekomendasi dokter.
Selain itu, Neocate Junior juga mengandung mikronutrien penting seperti kalsium, vitamin D, zat besi, dan zinc, toleransi yang baik, serta rasa yang enak.
Agar lebih aman, penggunaan produk harus atas rekomendasi dokter. Jangan lupa untuk membaca terlebih dahulu peringatan pada kemasan dan label produk sebelum memberikannya pada si Kecil.
Jika alergi tak kunjung membaik atau bertambah parah, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Yuk, dukung tumbuh kembang anak dengan pilihan susu yang tepat sesuai kebutuhannya! Pilih susu yang tinggi gizi dan kaya manfaat agar si kecil mendapat asupan nutrisi secara maksimal, ya.
The post Bisakah Susu Formula Asam Amino Jadi Solusi Anak yang Alergi Protein Susu Sapi? appeared first on Hello Sehat.