Kulit putih dan halus masih menjadi dambaan bagi sebagian besar wanita. Selain krim dan losion pemutih, ada lagi satu tren kecantikan yang diklaim bisa memutihkan kulit secara instan dan menangkal berbagai penyebab kulit kusam, yaitu suntik putih.
Hasil yang didapatkan dari perawatan ini pun dianggap lebih memuaskan dibanding metode lainnya. Namun, apakah suntik putih aman dan efektif? Apa saja yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memilih perawatan ini?
Apa itu suntik putih?
Suntik putih adalah perawatan pencerah kulit dengan menyuntikkan kombinasi larutan vitamin C dan bahan lainnya, seperti glutathione atau kolagen. Larutan ini disuntikkan secara perlahan ke dalam pembuluh darah pada lipatan lengan atau punggung tangan.
Ketika Anda terkena sinar matahari, radiasi sinar ultraviolet (UV) memicu reaksi yang disebut melanogenesis. Ini adalah reaksi pembentukan melanin, yakni pigmen atau zat pewarna yang memberikan warna gelap pada kulit Anda.
Pembentukan melanin sebetulnya bertujuan untuk melindungi kulit dari efek sinar UV. Namun, hal ini juga bisa membuat kulit menjadi kusam. Apalagi bila kulit Anda mudah berminyak atau tidak dirawat dengan eksfoliasi secara rutin.
Vitamin C adalah vitamin penting yang dibutuhkan untuk sejumlah fungsi dasar tubuh, salah satunya kesehatan kulit. Vitamin C bersama glutathione dan kolagen bekerja sebagai zat antioksidan kuat yang membantu melindungi kulit dari radiasi sinar UV.
Ketiganya juga memberikan amunisi bagi sistem kekebalan tubuh untuk melawan balik proses penuaan kulit dan kerusakan kulit akibat sinar UV. Hasilnya, jaringan kulit pun kembali pulih sehingga kulit terlihat lebih cerah, kencang, dan terhidrasi.
Benarkah suntik putih ampuh mencerahkan kulit?
Menurut sebuah penelitian terbitan International Journal of Aesthetics and Anti-Aging Medicine, partisipan beretnis Asia yang menjalani suntik vitamin C selama 7 – 10 hari ternyata menunjukkan peningkatan penampilan yang cukup drastis.
Sebulan setelah suntikan vitamin C terakhir, sebanyak 95,4% partisipan melaporkan bahwa kulitnya kencang dan lembap, cerah merona, segar, serta terasa seperti kulit bayi. Hanya 4,6% peserta yang melaporkan tidak terjadi perubahan apa pun pada kulit mereka.
Total skor kepuasaan yang diberikan partisipan mencapai 5 dari 7 poin. Dengan kata lain, penelitian ini mendukung klaim bahwa vitamin C dapat mencerahkan warna kulit dan meningkatkan penampilan kulit secara keseluruhan.
Namun, perlu dipahami bahwa efek suntik vitamin C hanya mencerahkan warna kulit dan mengembalikan rona aslinya. Perawatan ini tidak serta-merta memutihkan kulit seperti yang digembar-gemborkan selama ini.
Selain itu, proses suntik putih sangat bergantung pada jumlah dosis dan ketepatan waktu pemberian dosis. Sebagian besar partisipan merasakan efek penampilan kulit yang jauh lebih baik mulai dari sesi kedua hingga keenam.
Pada periode ini, partisipan merasakan kembalinya kelembapan kulit diikuti oleh rona wajah yang sehat dan kulit yang cerah. Ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal, suntikan harus diberikan dalam dosis yang tepat dan teratur.
Adakah bahaya dari suntik putih?
Vitamin C umumnya aman jika digunakan dalam dosis normal. Vitamin C pun mudah larut dalam air dan akan dibuang lewat urine apabila jumlahnya berlebih. Perawatan ini juga dilakukan di bawah pengawasan dokter sehingga prosedurnya sangat aman.
Namun, bagi orang yang sensitif terhadap vitamin C, mengonsumsi vitamin masam ini bisa menyebabkan gangguan seperti:
- sakit perut,
- nyeri dada,
- pengikisan gigi,
- pusing atau sakit kepala,
- diare,
- kelelahan,
- ruam kulit yang membuat wajah memerah,
- sesak napas,
- mual atau muntah,
- iritasi kulit, dan
- gangguan perkemihan.
Penelitian di atas menggunakan vitamin C dalam dosis tinggi, yakni mencapai 1.000 – 1.800 mg dalam tiap ampul berukuran 5 mL. Sebagai perbandingan, kebutuhan vitamin C orang dewasa menurut Angka Kebutuhan Gizi adalah 40 mg per hari.
Hanya 3 dari 283 partisipan mengeluhkan gejala maag yang ringan, 2 orang melaporkan mengalami panas-dingin, dan 2 orang lainnya merasa pusing usai menyelesaikan enam sesi suntik vitamin. Tidak ada komplikasi serius ataupun laporan overdosis vitamin C.
Suntik putih dengan pengawasan dokter sangat jarang menimbulkan efek samping. Justru yang harus Anda waspadai adalah produk-produk suntik putih mandiri. Produk ini amat berisiko sehingga penggunaannya tidak disarankan.
Apa yang harus dipertimbangkan sebelum suntik putih?
Kendati tergolong aman, ada sejumlah hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menjalani perawatan suntik putih. Ini bertujuan agar Anda bisa mendapatkan manfaat dari suntik putih tanpa mengalami efek samping. Berikut hal yang perlu Anda lakukan.
1. Mengetahui bahan yang disuntikkan
Bahan utama larutan suntik putih adalah vitamin C, kolagen, dan glutathione. Beberapa klinik mungkin menyediakan larutan dengan bahan tambahan seperti vitamin E atau transamin. Pastikan Anda mendapatkan informasi terkait bahan yang akan disuntikkan.
2. Mengetahui manfaat dan efek sampingnya
Setiap bahan dalam larutan suntik memiliki manfaat dan efek sampingnya tersendiri bila digunakan dalam dosis besar. Jangan lupa tanyakan kepada dokter apa saja efek samping yang dapat terjadi dan seberapa besar kemungkinannya.
3. Melakukan tes darah dan alergi
Sebelum menjalani suntik putih, ada baiknya Anda melakukan tes darah terlebih dahulu untuk memeriksa kesehatan ginjal Anda. Pasalnya, asupan vitamin C dalam jumlah besar akan dibuang lewat urine dan ini dapat memberatkan kerja ginjal.
Hindari pula perawatan ini jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap vitamin C maupun bahan pendukung lainnya. Anda dapat memilih metode alternatif untuk mencerahkan kulit seperti penggunaan krim, scrub, dan sebagainya.
The post Benarkah Suntik Putih Ampuh dan Aman untuk Mencerahkan Kulit? appeared first on Hello Sehat.