• Home
Alreina Media Bengkulu
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI
No Result
View All Result
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI
No Result
View All Result
Alreina Media Bengkulu
No Result
View All Result
Home Kesehatan ciri kerusakan otak

Anosognosia

Redaksi Bengkulu by Redaksi Bengkulu
Kamis, 17 April 2025 - 3:01 am
in ciri kerusakan otak, gangguan fungsi otak, gejala kerusakan otak, kerusakan otak, Mental Lainnya
0
Anosognosia
Share on FacebookShare on Twitter

Pernah bertemu seseorang yang merasa dirinya baik-baik saja, padahal jelas butuh bantuan karena masalah kesehatan? Ternyata, ini merupakan gejala klasik dari suatu kondisi yang disebut anosognosia. Cari tahu lebih lanjut tentang gejala hingga penanganannya dalam uraian berikut ini.

Apa itu anosognosia?

Anosognosia adalah kondisi saat seseorang tidak menyadari atau menyangkal bahwa dirinya memiliki masalah kesehatan.

Berbeda dengan fase penyangkalan dalam tahapan berduka, anosognosia terjadi karena kerusakan pada bagian otak yang memengaruhi persepsi atau citra diri.

Ketika mengalami cedera atau masalah kesehatan, tubuh Anda akan memperbaiki citra diri untuk mencerminkan hal tersebut dan ikut pulih saat kondisi Anda membaik.

Sementara itu, orang dengan anosognosia mengalami kerusakan pada area lobus frontal otak yang memengaruhi citra diri.

Karena tidak bisa memperbarui citra diri, seseorang dengan kondisi ini tidak bisa mengenali bahwa mereka memiliki masalah kesehatan.

Sebagai contoh, seseorang yang stroke dan mengalami kelumpuhan pada tangan kirinya akan menganggap kondisi tersebut sebagai hal normal sehingga merasa tidak butuh perawatan.

Meski anosognosia itu sendiri tidak berbahaya, kondisi ini bisa membuat seseorang menghindari atau menolak pengobatan untuk masalah kesehatan yang dialaminya.

Tanda-tanda anosognosia

Ciri utama seseorang dengan anosognosia adalah merasionalisasi gangguan kesehatan yang dialami karena merasa bahwa itu adalah hal yang normal.

Berikut adalah beberapa contoh lain dari perilaku seseorang dengan anosognosia.

  • Tidak melihat atau mengakui bahwa mereka memiliki masalah kesehatan meski orang lain bisa melihatnya.
  • Menyangkal atau meremehkan gejala yang dialaminya. Sebagai contoh, menyebut tangan yang lumpuh sebagai bentuk lelah atau kurang istirahat.
  • Tidak menyadari bahwa kondisinya bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari.
  • Terlibat dalam perilaku berisiko karena tidak menyadari keterbatasannya. 
  • Tidak mau menerima bantuan karena merasa tidak membutuhkannya.

Penyebab anosognosia

Sampai saat ini, penyebab anosognosia belum diketahui secara pasti. Namun, berbagai studi menyebutkan bahwa kondisi ini berhubungan dengan kerusakan pada lobus frontal.

Lobus frontal adalah bagian terbesar pada otak yang punya beragam fungsi vital, seperti mengendalikan gerakan tubuh, mengatur emosi, mengembangkan kepribadian, hingga menerima informasi baru.

Kerusakan pada otak, terutama lobus frontal, bisa disebabkan oleh berbagai kondisi berikut.

  • Aneurisma.
  • Tumor otak.
  • Cedera kepala.
  • Hipoksia serebral.
  • Kejang dan epilepsi.
  • Sleep apnea.
  • Keracunan karbon monoskida.

Cleveland Clinic juga menyebutkan bahwa anosognosia mungkin timbul karena gangguan degeneratif seperti berikut.

  • Skizofrenia.
  • Gangguan bipolar.
  • Demensia.
  • Alzheimer.
  • Penyakit Huntington.

[related-articles title=”” articles=”220938,1088,148156″][/related-articles]

Cara mengatasi anosognosia

Tidak ada metode pengobatan yang bisa langsung mengatasi anosognosia. Meski begitu, dokter bisa memberikan perawatan yang disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Sebagai contoh, anosognosia yang berkaitan dengan tumor otak akan diatasi dengan pengobatan untuk tumor otak.

Sementara itu, kelainan lobus frontal yang berkaitan dengan skizofrenia bisa dikendalikan dengan obat antipsikotik, seperti clozapine.

Di samping itu, dokter mungkin memberikan beberapa perawatan berikut untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan anosognosia.

1. Psikoterapi

psikoterapi suportif

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis psikoterapi yang umum diberikan pada seseorang dengan anosognosia.

Dengan CBT, pasien akan dibantu untuk menyadari dan menerima kondisinya sehingga mereka lebih terbuka dalam menerima perawatan.

Selain CBT, dokter mungkin merekomendasikan terapi peningkatan motivasi (MET) untuk membantu pasien menerima kondisi yang dimilikinya.

2. Pendampingan

Karena tidak menyadari gangguan kesehatan yang dialaminya, seseorang dengan anosognosia akan menolak menjalani perawatan atau pengobatan.

Pasien mungkin juga mengalami hambatan dalam menjalani aktivitas harian, seperti kesulitan mengingat letak barang atau berjalan dengan normal. Karena itulah, pendampingan dari orang terdekat sangat dibutuhkan.

Mendampingi seseorang dengan kondisi ini mungkin bukanlah hal yang mudah karena mereka terkesan keras kepala. Namun, ingatlah bahwa mereka tidak melakukan penyangkalan secara sengaja.

Dengan perawatan dan pendampingan yang tepat, seseorang dengan kondisi ini bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

[key-takeaways title=”Kesimpulan”]

  • Anosognosia adalah kondisi saat seseorang menyangkal gangguan kesehatan yang dimilikinya. Kondisi ini bukan bagian dari tahapan berduka, melainkan terjadi karena kerusakan pada bagian otak.
  • Penyebab pasti kondisi ini belum diketahui secara pasti, tetapi telah dikaitkan dengan kerusakan pada lobus frontal otak.
  • Risikonya lebih tinggi pada orang dengan aneurisma, tumor otak, cedera kepala, hipoksia serebral, sleep apnea, keracunan monoksida, juga kondisi yang menyebabkan gangguan degeneratif.
  • Penanganan akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang menyadarinya. Namun, dokter mungkin juga menyarankan psikoterapi serta pendampingan.

[/key-takeaways]

The post Anosognosia appeared first on Hello Sehat.

Previous Post

Manifestasi, Kunci Mengubah Pikiran Jadi Kenyataan

Next Post

Tes Kepadatan Tulang

Redaksi Bengkulu

Redaksi Bengkulu

Berita Terkait

Penyebab Harga Diri Rendah, Ciri, dan Tips Mengatasinya
harga diri

Penyebab Harga Diri Rendah, Ciri, dan Tips Mengatasinya

Senin, 21 April 2025 - 3:01 am
Manifestasi, Kunci Mengubah Pikiran Jadi Kenyataan
berpikir positif

Manifestasi, Kunci Mengubah Pikiran Jadi Kenyataan

Kamis, 17 April 2025 - 3:01 am
Mental Agility, Kemampuan Berpikir Cepat dan Fleksibel
kelincahan mental

Mental Agility, Kemampuan Berpikir Cepat dan Fleksibel

Selasa, 15 April 2025 - 3:07 am
Grey Rock Method, Cara Efektif Hadapi Orang Manipulatif
cara menghadapi orang manipulatif

Grey Rock Method, Cara Efektif Hadapi Orang Manipulatif

Kamis, 10 April 2025 - 3:03 am
Mental Breakdown
Gangguan Mental

Mental Breakdown

Senin, 24 Maret 2025 - 3:13 am
Trauma Dumping, Perilaku Menceritakan Trauma Tanpa Batasan
Kesehatan Mental

Trauma Dumping, Perilaku Menceritakan Trauma Tanpa Batasan

Jumat, 14 Maret 2025 - 3:06 am
Next Post
Tes Kepadatan Tulang

Tes Kepadatan Tulang

Berita Poluler

  • Jangan Bingung, Ini Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina

    Jangan Bingung, Ini Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daun Balakacida: Manfaat, Efek Samping, Cara Pakai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jenis dan Cara Kerja Terapi Inhalasi untuk Penyakit Saluran Pernapasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Manfaat Pisang Tanduk, Waspadai Juga Efek Sampingnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi, Ternyata Mirip dengan Haid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Skoliosis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Cara Merapatkan Vagina, Mulai dari Alami sampai Medis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penyebab Eksim di Kelopak Mata dan Cara Mengobatinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Penyebab Benjolan di Lidah, Apakah Berbahaya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederet Manfaat Makan Ubi Jalar untuk Ibu Hamil dan Janin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Home
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Karir
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks

Copyright © 2022 PT. ALREINA MEDIA SUKSES

No Result
View All Result
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI

Copyright © 2022 PT. ALREINA MEDIA SUKSES

Go to mobile version