• Home
Alreina Media Bengkulu
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI
No Result
View All Result
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI
No Result
View All Result
Alreina Media Bengkulu
No Result
View All Result
Home Kesehatan Abses

Abses Tubo Ovarium

Redaksi Bengkulu by Redaksi Bengkulu
Kamis, 8 Mei 2025 - 3:01 am
in Abses, abses tuba ovarium, alat reproduksi wanita, nanah, Penyakit pada Wanita, Radang Panggul, Rahim, tuba falopi
0
Abses Tubo Ovarium
Share on FacebookShare on Twitter

Abses tubo ovarium merupakan komplikasi penyakit radang panggul yang umumnya menyerang wanita usia subur yang aktif secara seksual. Ketahui lebih lanjut apa penyebab abses tubo ovarium dan gejalanya berikut ini. 

Apa itu abses tubo ovarium?

Tubo ovarian abscess (TOA) adalah kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi pada saluran tuba falopi dan ovarium (indung telur). 

Infeksi ini biasanya berasal dari penyebaran bakteri yang menyerang organ-organ reproduksi wanita bagian dalam.

Abses tubo ovarium merupakan salah satu bentuk komplikasi kronis dari penyakit radang panggul (PID).

Jika kondisi ini tidak segera ditangani, abses akan berpotensi pecah dan menyebabkan infeksi menyebar ke area tubuh lainnya. 

Oleh karena itu, diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi yang lebih serius. 

Seberapa umum kondisi ini?

Tubo ovarian abscess merupakan penyakit yang cukup umum terjadi pada wanita usia subur yang aktif melakukan hubungan seksual atau memiliki penyakit radang panggul.

Mengutip NIH, sekitar 15% – 35% pasien yang dirawat di rumah sakit karena radang panggul mengalami komplikasi abses tubo ovarium. 

Tanda dan gejala abses tubo ovarium

Sakit perut

Tanda dan gejala tubo ovarian abscess bisa berbeda-beda pada setiap orang. 

Seseorang dengan TOA mungkin akan merasakan adanya benjolan di perut bagian bawah atau panggul yang disebabkan oleh pembengkakan akibat abses. 

Namun, secara umum, berikut ini beberapa gejala tubo ovarian abscess yang mungkin dialami.

  • Demam.
  • Menggigil.
  • Mual.
  • Nyeri perut di bagian bawah.
  • Perdarahan pada vagina di luar menstruasi.
  • Keputihan yang tidak atau berlebihan, biasanya disertai dengan bau busuk.

Jika tidak segera diatasi dengan pengobatan yang tepat, abses tubo ovarium dapat menimbulkan gangguan yang lebih parah, seperti infertilitas, nyeri panggul kronis, kehamilan ektopik, dan sepsis yang bisa mengancam jiwa. 

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda merasakan gejala tubo ovarian abscess di atas, sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk segera memulai pengobatan jika mencurigai adanya TOA.

Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya untuk kesehatan. 

https://hellosehat.com/wanita/penyakit-wanita/alat-reproduksi-wanita/

Penyebab abses tubo ovarium

Penyebab utama abses tubo ovarium adalah infeksi bakteri yang menyebar ke saluran tuba falopi dan ovarium yang biasanya terjadi sebagai komplikasi dari penyakit radang panggul. 

Namun, jenis bakteri yang ditemukan pada penyakit tubo ovarian abscess tidak selalu sama dengan bakteri yang menjadi penyebab awal penyakit radang panggul. 

Pada wanita usia subur, TOA sering dikaitkan dengan bakteri penyebab infeksi menular seksual, seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae. 

Namun, pada wanita yang sudah menopause, bakteri lain seperti Escherichia coli, Bacteroides fragilis, dan Peptostreptococcus justru lebih sering ditemukan.

Infeksi TOA juga bisa melibatkan lebih dari satu jenis bakteri, termasuk bakteri yang berasal dari saluran pencernaan atau saluran pernapasan.

Faktor risiko abses tubo ovarium

Selain disebabkan oleh infeksi, berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkat risiko seseorang mengalami tubo ovarian abscess.

  • Memiliki penyakit radang panggul. Pasien yang mengalami penyakit radang panggul memiliki risiko tinggi mengalami penyakit ini.
  • Usia. Wanita dalam masa subur, berusia 25 atau kurang lebih mungkin terserang penyakit ini. 
  • Sering bergonta-ganti pasangan seksual. Kebiasaan sering bergonta-ganti pasangan seksual dapat meningkatkan risiko seseorang tertular infeksi menular seksual yang dapat memicu abses tubo ovarium.
  • Penggunaan IUD. Dalam beberapa kasus, menggunakan intrauterine device atau KB spiral dapat meningkatkan risiko tubo ovarian abscess. 
  • Melakukan hubungan seksual tanpa kondom. Hubungan intim tanpa menggunakan kondom dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi menular seksual yang bisa mengakibatkan abses tubo ovarium. 

https://hellosehat.com/wanita/penyakit-wanita/torsi-ovarium/

Diagnosis abses tubo ovarium

Mendiagnosis tubo ovarian abscess dapat menjadi tantangan tersendiri bagi dokter.

Hal ini karena penyakit ini memiliki gejala yang sama dengan kondisi kesehatan lainnya, seperti kehamilan ektopik atau penyakit radang usus.

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan panggul untuk mendeteksi adanya abses. 

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan serangkaian tes untuk mendukung diagnosis, seperti berikut ini.

  • Tes darah. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi adanya patogen dalam tubuh yang menjadi penyebab munculnya abses tubo ovarium, seperti mendeteksi jumlah sel darah putih, laju endapan darah, dan protein c-reaktif. 
  • Tes urine. Pemeriksaan urine dapat membantu dokter untuk menyingkirkan infeksi pada saluran kemih. 
  • Pencitraan. Pemeriksaan seperti USG transvaginal, CT scan, MRI dilakukan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan abses di area saluran reproduksi wanita. 

Pengobatan abses tubo ovarium

Pengobatan penyakit ini bertujuan untuk menghentikan infeksi, mengurangi peradangan, dan mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti pecahnya abses.

Penanganan kondisi ini juga biasanya disesuaikan dengan ukuran abses, respons terhadap obat, dan kondisi keseluruhan pasien. 

Secara umum, berikut ini beberapa jenis pengobatan tubo ovarian abscess.

1. Antibiotik

Antibiotik

Karena disebabkan oleh infeksi bakteri, pengobatan utama untuk kondisi ini umumnya berupa pemberian antibiotik melalui infus di rumah sakit. 

Biasanya, pasien mulai membaik dalam 24 -48 jam setelah pemberian antibiotik. Jika kondisi sudah stabil, pengobatan bisa dilanjutkan dengan antibiotik oral.

Berikut ini beberapa jenis antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati tubo ovarian abscess.

  • Cefriaxone.
  • Doxycycline.
  • Metronidazole.
  • Cefotetan.
  • Cefoxitin. 

2. Laparoskopi

Apabila setelah pemberian antibiotik tidak ada perbaikan atau justru bertambah buruk, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk melakukan drainase atau pengeluaran nanah.

Drainase bisa dilakukan dengan beberapa cara tergantung pada ukuran, lokasi abses, serta kondisi kesehatan pasien. Salah satu metode yang umum digunakan adalah laparoskopi.

Laparoskopi adalah proses pembedahan minimal invasif di mana dokter akan membuat sayatan kecil di perut dan memasukkan alat khusus yang nantinya digunakan untuk mengeluarkan abses. 

Karena tidak melibatkan sayatan besar, prosedur ini umumnya memiliki masa pemulihan yang lebih cepat dan risiko komplikasi yang lebih rendah.

Perawatan rumahan abses tubo ovarium

Selain pengobatan medis, melakukan perawatan rumahan dan perubahan gaya hidup bisa membantu mendukung penyembuhan penyakit ini. 

Berikut ini beberapa perawatan rumahan yang bisa Anda lakukan. 

  • Istirahat yang cukup. 
  • Hindari mengangkat beban berat.
  • Makan makanan yang seimbang.
  • Minum air putih yang cukup. 
  • Hindari melakukan hubungan seksual setidaknya selama 6 minggu. 
  • Minum obat sesuai dengan resep dokter.

Abses tubo ovarium merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa, seperti pecahnya abses dan penyebaran infeksi ke seluruh organ perut. 

Jika Anda atau seseorang mengalami gejala seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

[key-takeaways title=”Kesimpulan”]

  • Abses tubo ovarium adalah kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi pada saluran tuba falopi dan ovarium (indung telur).
  • Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala berupa demam, menggigil, mual, nyeri perut di bagian bawah, serta keputihan yang tidak normal.
  • Pengobatan kondisi ini biasanya berupa pemberian antibiotik. Jika tidak ada perkembangan, dokter mungkin akan menyarankan drainase untuk mengeluarkan nanah dengan menggunakan metode laparoskopi.

[/key-takeaways]

The post Abses Tubo Ovarium appeared first on Hello Sehat.

Previous Post

6 Rekomendasi Warna Rambut untuk Kulit Sawo Matang

Next Post

President Prabowo, Bill Gates Promote Philanthropic Collaboration through Danantara Trust Fund

Redaksi Bengkulu

Redaksi Bengkulu

Berita Terkait

7 Penyebab Kista Ovarium dan Langkah Penanganannya
endometritis

7 Penyebab Kista Ovarium dan Langkah Penanganannya

Sabtu, 10 Mei 2025 - 3:06 am
8 Penyebab Kenapa Puting Payudara Hitam, Normalkah?
areola

8 Penyebab Kenapa Puting Payudara Hitam, Normalkah?

Sabtu, 10 Mei 2025 - 3:06 am
Bicornuate Uterus
bicornuate uterus

Bicornuate Uterus

Selasa, 6 Mei 2025 - 3:02 am
6 Penyebab Keputihan Bening Disertai Nyeri Perut dan Pinggang
Infeksi Saluran Kemih

6 Penyebab Keputihan Bening Disertai Nyeri Perut dan Pinggang

Senin, 5 Mei 2025 - 3:02 am
Kolesterol Tinggi pada Wanita, Kenali Ciri dan Penyebabnya
cara menjaga kadar kolesterol

Kolesterol Tinggi pada Wanita, Kenali Ciri dan Penyebabnya

Kamis, 17 April 2025 - 3:01 am
6 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning dan Cara Mengatasinya
keputihan cair

6 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning dan Cara Mengatasinya

Rabu, 16 April 2025 - 3:04 am
Next Post
President Prabowo, Bill Gates Promote Philanthropic Collaboration through Danantara Trust Fund

President Prabowo, Bill Gates Promote Philanthropic Collaboration through Danantara Trust Fund

Berita Poluler

  • Jangan Bingung, Ini Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina

    Jangan Bingung, Ini Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daun Balakacida: Manfaat, Efek Samping, Cara Pakai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jenis dan Cara Kerja Terapi Inhalasi untuk Penyakit Saluran Pernapasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Manfaat Pisang Tanduk, Waspadai Juga Efek Sampingnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi, Ternyata Mirip dengan Haid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Skoliosis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Cara Merapatkan Vagina, Mulai dari Alami sampai Medis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penyebab Eksim di Kelopak Mata dan Cara Mengobatinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Penyebab Benjolan di Lidah, Apakah Berbahaya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederet Manfaat Makan Ubi Jalar untuk Ibu Hamil dan Janin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Home
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Karir
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks

Copyright © 2022 PT. ALREINA MEDIA SUKSES

No Result
View All Result
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI

Copyright © 2022 PT. ALREINA MEDIA SUKSES

Go to mobile version