• Home
Alreina Media Bengkulu
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI
No Result
View All Result
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI
No Result
View All Result
Alreina Media Bengkulu
No Result
View All Result
Home Kesehatan burnout

7 Faktor Penyebab Stres Kerja yang Harus Diperhatikan

Redaksi Bengkulu by Redaksi Bengkulu
Selasa, 25 Februari 2025 - 3:06 am
in burnout, burnout pada pekerja, burnout syndrome, cara mengatasi burnout, faktor stres kerja, kesehatan mental pekerja, Mental, penyebab stres kerja, Stres, Stres dan Depresi, stres kerja, stres pekerjaan
0
7 Faktor Penyebab Stres Kerja yang Harus Diperhatikan
Share on FacebookShare on Twitter

Ada banyak faktor yang dapat memicu stres dalam dunia kerja, mulai dari tekanan pekerjaan hingga lingkungan kerja yang tidak kondusif. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai faktor yang memengaruhi stres kerja agar Anda mampu mengelolanya dengan baik.

Ragam faktor yang memengaruhi stres kerja

Stres kerja atau occupational stress adalah salah satu bentuk stres yang muncul akibat tuntutan pekerjaan yang berlebihan dan kondisi lingkungan kerja yang tidak kondusif.

Kondisi ini akan membawa dampak negatif untuk kesehatan fisik dan psikologis. Jika tidak ditangani dengan baik, stres kerja bisa menyebabkan kondisi serius yang disebut burnout syndrome.

Memahami beberapa faktor penyebab stres kerja seperti di bawah ini sangat penting agar Anda mampu menemukan solusi untuk mengatasinya.

1. Beban kerja yang berlebihan

menghadapi stres lembur kerja

Beban kerja yang terlalu banyak atau terlalu berat adalah salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan stres di tempat kerja. 

Saat Anda harus menyelesaikan banyak tugas dalam waktu yang singkat atau bekerja dengan tekanan tinggi, kondisi tersebut akan meningkatkan level stres Anda.

Sebuah studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2019) menemukan bahwa risiko depresi naik hingga 1,4 kali lipat pada orang yang bekerja lebih dari 60 jam per minggu.

Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, tidak hanya kondisi mental yang terganggu. Masalah kesehatan fisik seperti gangguan tidur dan kelelahan kronis juga bisa muncul.

2. Lingkungan kerja yang tidak nyaman

Lingkungan kerja yang tidak mendukung, misalnya kebisingan berlebihan, suhu yang ekstrem, dan fasilitas yang tidak memadai, dapat menjadi pemicu stres di dalam pekerjaan.

Di samping itu, lingkungan kerja toxic yang dipenuhi dengan persaingan kerja yang tidak sehat dan komunikasi yang buruk juga berpotensi memperburuk kondisi mental karyawan.

Pada akhirnya, keadaan lingkungan kerja yang tidak nyaman ini bisa menurunkan konsentrasi, meningkatkan rasa frustrasi, dan menghambat produktivitas kerja.

[recommendation title=”Perbedaan stres kerja dan burnout”]

Walaupun sama-sama menyebabkan perasaan tertekan, ada perbedaan antara stres kerja dan burnout. Occupational stress cuakup umum terjadi dan cenderung masih bisa diatasi, sedangkan burnout muncul akibat stres kerja berkepanjangan yang bisa memicu rasa tidak berdaya saat bekerja.

[/recommendation]

3. Kurangnya dukungan sosial

Dukungan sosial dari rekan kerja dan atasan memiliki peran penting dalam kesehatan mental di lingkungan kerja. 

Apabila Anda merasa terisolasi, kurang dihargai, dan tidak mendapatkan dukungan yang cukup saat menghadapi masalah pekerjaan, risiko stres bisa makin meningkat.

Hubungan kerja yang buruk juga dapat menyebabkan ketegangan emosional serta mengurangi semangat Anda dalam melakukan pekerjaan.

4. Ketidakseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan

work-life balance

Faktor lain yang dapat memicu stres kerja yaitu keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan alias work-life balance yang terganggu.

Anda akan lebih rentan terhadap stres jika harus bekerja lembur terus-menerus, membawa pekerjaan ke rumah, atau tidak memiliki waktu yang cukup untuk diri sendiri. 

Ketidakseimbangan ini dapat mengakibatkan kelelahan mental, menurunnya kebahagiaan, atau bahkan berisiko menyebabkan burnout akibat pekerjaan.

5. Peran dan tanggung jawab yang tidak jelas

Karyawan yang tidak memiliki pemahaman yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawabnya sering kali mengalami stres. 

Ketidakjelasan ini mungkin terjadi akibat kurangnya komunikasi dengan atasan dan rekan kerja, perubahan tugas yang mendadak, atau target pekerjaan yang tidak realistis. 

Akibatnya, karyawan mungkin merasa bingung, kewalahan, hingga kehilangan semangat kerja.

Maka dari itu, komunikasi yang transparan serta penjelasan tentang peran dan tanggung jawab yang jelas sangat penting untuk mengurangi risiko stres pekerjaan.

https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/self-starter/

6. Konflik dalam pekerjaan

Konflik dengan rekan kerja atau atasan adalah faktor lain yang dapat meningkatkan occupational stress. 

Perbedaan pendapat, persaingan yang tidak sehat, dan manajemen di tempat kerja yang buruk dapat menciptakan lingkungan kerja yang penuh dengan ketegangan. 

Jika konflik dalam pekerjaan tidak diselesaikan dengan baik, hal ini akan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental dan hubungan Anda dengan orang lain di tempat kerja.

7. Tidak cukup menerima apresiasi

Perasaan tidak dihargai atas usaha dan kontribusi yang diberikan juga dapat menjadi faktor lain pemicu stres dalam pekerjaan. 

Saat Anda merasa bahwa pekerjaan yang sudah dilakukan tidak mendapatkan pengakuan atau apresiasi dari atasan, Anda mungkin kehilangan motivasi dan semangat kerja. 

Penghargaan dalam bentuk pujian, bonus, atau kenaikan jabatan dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi stres dan meningkatkan kepuasan dalam bekerja.

Stres kerja merupakan masalah yang umum terjadi. Namun, hal ini harus ditangani dengan baik karena bisa memicu efek negatif, seperti kelelahan dan berkurangnya motivasi kerja.

Untuk mengatasi stres dan burnout di tempat kerja, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, memberikan dukungan sosial, serta menjaga work-life balance.

Dengan memahami faktor pemicu stres pekerjaan, Anda akan lebih bisa mengambil langkah-langkah yang efektif dan diperlukan dalam mengelolanya.

[key-takeaways title=”Kesimpulan”]

  • Stres kerja atau occupational stres adalah kondisi stres yang disebabkan oleh tekanan emosional berlebihan akibat tuntutan pekerjaan.
  • Faktor-faktor yang menjadi pemicu stres kerja yakni beban kerja yang berlebihan, lingkungan kerja yang tidak nyaman, dan kurangnya dukungan sosial.
  • Apabila tidak ditangani dengan baik, stres kerja bisa berubah menjadi burnout syndrome yang menyebabkan hilangnya motivasi serta perasaan tidak berdaya dalam bekerja.

[/key-takeaways]

The post 7 Faktor Penyebab Stres Kerja yang Harus Diperhatikan appeared first on Hello Sehat.

Previous Post

7 Manfaat STMJ, Tingkatkan Stamina dan Daya Tahan Tubuh

Next Post

Analysis Paralysis, Banyak Berpikir Tanpa Ambil Keputusan

Redaksi Bengkulu

Redaksi Bengkulu

Berita Terkait

Merasa Tidak Punya Hobi? Temukan dengan 4 Cara Ini!
aktivitas sehat

Merasa Tidak Punya Hobi? Temukan dengan 4 Cara Ini!

Minggu, 20 April 2025 - 3:02 am
Manifestasi, Kunci Mengubah Pikiran Jadi Kenyataan
berpikir positif

Manifestasi, Kunci Mengubah Pikiran Jadi Kenyataan

Kamis, 17 April 2025 - 3:01 am
Mental Agility, Kemampuan Berpikir Cepat dan Fleksibel
kelincahan mental

Mental Agility, Kemampuan Berpikir Cepat dan Fleksibel

Selasa, 15 April 2025 - 3:07 am
7 Perbedaan Stres dan Depresi yang Jarang Disadari
Antidepresan

7 Perbedaan Stres dan Depresi yang Jarang Disadari

Jumat, 11 April 2025 - 3:07 am
Grey Rock Method, Cara Efektif Hadapi Orang Manipulatif
cara menghadapi orang manipulatif

Grey Rock Method, Cara Efektif Hadapi Orang Manipulatif

Kamis, 10 April 2025 - 3:03 am
Trauma Dumping, Perilaku Menceritakan Trauma Tanpa Batasan
Kesehatan Mental

Trauma Dumping, Perilaku Menceritakan Trauma Tanpa Batasan

Jumat, 14 Maret 2025 - 3:06 am
Next Post
Analysis Paralysis, Banyak Berpikir Tanpa Ambil Keputusan

Analysis Paralysis, Banyak Berpikir Tanpa Ambil Keputusan

Berita Poluler

  • Jangan Bingung, Ini Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina

    Jangan Bingung, Ini Cara Membedakan Kucing Jantan dan Betina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daun Balakacida: Manfaat, Efek Samping, Cara Pakai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jenis dan Cara Kerja Terapi Inhalasi untuk Penyakit Saluran Pernapasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Manfaat Pisang Tanduk, Waspadai Juga Efek Sampingnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi, Ternyata Mirip dengan Haid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Skoliosis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Cara Merapatkan Vagina, Mulai dari Alami sampai Medis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penyebab Eksim di Kelopak Mata dan Cara Mengobatinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Penyebab Benjolan di Lidah, Apakah Berbahaya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederet Manfaat Makan Ubi Jalar untuk Ibu Hamil dan Janin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Home
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Karir
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks

Copyright © 2022 PT. ALREINA MEDIA SUKSES

No Result
View All Result
  • HOME
    • ALREINAMEDIA.COM
    • ALREINAMEDAN
    • ALREINAPADANG
    • ALREINABENGKULU
    • ALREINAMETRO
    • ALREINABABEL
    • ALREINAJATENG
    • ALREINAJATIM
    • ALREINAMANADO
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • SEPAK BOLA
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • REDAKSI

Copyright © 2022 PT. ALREINA MEDIA SUKSES

Go to mobile version